KH M. Chozin Machmud, MM mendapat gelar Doktor usai melakukan ujian Disertasi di Universitas Islam Jakarta, (2/2/2023). Dalam disertasinya, mengusung judul “Pembelajaran Keagamaan Islam di Pesantren Berbasis Moderasi”.
Dalam karya penelitian yang dilakukan di pesantren Ar-Risalah selama 9 bulan ini, Dr. KH. M. Chozin Machmud,MM menitik beratkan pada Sistem Pembelajaran di Pesantren, khususnya pembelajaran Keagamaan Islam Berbasis Moderasi, dimana tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan pembelajaran keagamaan Islam di Pesantren berbasis moderasi, Memperoleh kurikulum dan strategi pembelajaran nilai tawasuth, tawazun dan tasamuh, serta memperoleh aktifitas budaya pesantren berbasis moderasi, dalam membentuk sikap moderat dan toleran para santri. Dalam rangka memenuhinya, maka perlu dilakukan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, melalui prosedur analisis data, sesuai konfigurasi model data display menurut Saldana. Teknik pengumpulan data yakni melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi, dimana instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri.
Hasil penelitian ini, didapatkan bahwa Pembelajaran Keagamaan Islam di Pesantren berbasis Moderasi sebagai pembentuk sikap anti radikalisme dan anti intoleransi para santri, bersumber dari ajaran agama Islam yakni nilai Tawasuth, Tawazun dan Tasamuh yang disebut 3T. Penerapan pembelajarannya dilakukan pada aspek budaya pesantren yang disebut 7M merupakan singkatan dari Muhadharah, Munadharah, Mudzakarah, Musyawarah, Munaqasyah, Mu’aqabah dan Muhasabah. Nilai-nilai 3T yang diterapkan di dalam budaya pesantren 7M merupakan model pembelajaran keagamaan Islam berbasis moderasi di pesantren yang mendukung teori wasathiyah ahlu sunnah wal jama’ah dan Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamiin, ungkap Dr. KH. M. Chozin Machmud,MM.
Prof Dede Rosyada, MA selaku Pomotor Promovendus Dr. KH. M. Chozin Machmud,MM, mengaku harus melepas Santri yang juga kyai, dengan amanah akademik yang sangat tinggi dengan predikat Doktor, dengan semangat muda melebihi semangat para santrinya, mudah-mudahan anak-anaknya juga bisa mengikuti untuk menyelesaikan S3 di Universitas Islam Jakarta, dan Insyaallah seluruh jerih payah beliau dan para timnya yang tidak bisa saya Sebutkan satu persatu, akan menambah keberkahan untuk beliau.
Rektor Universitas Islam Jakarta, Prof. Raihan juga mengungkapkan, bahwa sebagaimana karya penelitian Promovendus Dr. KH. M. Chozin Machmud, MM merupakan jawaban program Pemerintah dalam membangun Generasi Penerus Bangsa yang Moderat, dimana bangsa ini butuh generasi yang moderat untuk di pesantren. ada tiga yang perlu kita tekankan, pertama kurikulum pesantren harus mengandung materi-materi pelajaran yang moderasi, yang kedua strategi strategi penyampaian kurikulum agar efektif, sehingga cepat dipahami oleh santri. Ketiga membudayakan atau membiasakan dalam melaksanakan hal-hal yang berat.
Dengan Pembelajaran Keagamaan Islam di Pesantren Berbasis Moderasi diharapkan santri-santri dapat bersikap moderat dan toleran di masyarakat, jangan sampai menjadi santri tapi intoleransi, menjadi santri radikal, santri suka mengklaim dirinya benar dan yang lain salah, santri suka membuat kegaduhan, itu yang kita kita harapkan santri yang moderat dan santri yang toleran. itu output yang diharapkan, dan Ini sudah kita coba di pesantren yang Dr. KH. M. Chozin Machmud, MM pimpin, ungkap Prof Raihan. (Sumber:wartanusantara.com).
Tinggalkan Komentar