Indonesia sebagai negara tropis mengalami dua musim dalam siklus tahunannya: musim hujan dan kemarau, ucap Agus Fatah selaku Aktivis Konservasi dalam rilisnya, Senin (25/09).
Pada saat musim hujan air hujan melimpah ruah, namun sayang pemanfaatannya oleh masyarakat kurang optimal. Hampir sebagian besar hujan air mengalir ke sungai dan menyebabkan banjir.
Sementara di musim kemarau, banyak daerah mengalami kekeringan. Dua kondisi tersebut sungguh sangat ironis dan ini berlangsung setiap tahun. Harus ada upaya cerdas dari berbagai pihak untuk mengubah kondisi tersebut.
Alhamdulillah ada ibu Sri Wahyuningsih Founder Sekolah Air Hujan Banyu Bening Jogjakarta yang menginisiasi masyarakat untuk memanfaatkan air hujan secara optimal saat musim hujan tiba. Melalui Sekolah Air Hujan Banyu Bening yang ia dirikan, ibu Sri Wahyuningsih yang akrab disapa bu Ning mengajak masyarakat dari berbagai kalangan di seluruh nusantara untuk bergerak dan bergerak menampung, mengelola, dan menghemat air hujan.
Bu Ning juga membujuk masyarakat untuk mengkonsumsi (meminum) air hujan. Menurutnya air hujan adalah air yang berkah, bersih, suci dan kualitasnya lebih baik dibandingkan air tanah dan air minuman kemasan yang beredar di masyarakat. Berdasarkan uji layak minum dengan menggunakan TDS meter terhadap air hujan dan beberapa jenis air lainnya terbukti bahwa air hujan lebih baik kualitasnya.
Pimpinan Pondok Pesantren AR-RISALAH Dr. KH. Chozin Mahmud, MM, dalam sambutannya mengutip Al-Quran surah al-Imran ayat 191, menyampaikan bahwa “tidak ada yang sia-sia dari yang Allah SWT ciptakan termasuk air hujan.” Beliau berharap setelah pelatihan memanen air hujan yang diadakan pada 16 september 2023 lalu, memberikan efek positif di kalangan masyarakat sekitar pondok pesantren.
Alhamdulillah beberapa hari setelah pelatihan, hujan turun sebanyak dua kali sehingga pada tanggal 23 September 2023 para santri dan pengasuh pondok pesantren Ar-Risalah sudah dapat meminum air hujan di acara lauching “Gerakan Minum Air Hujan Pesantren AR-RISALAH”.
”Dan Kami turunkan dari langit air yang suci” (QS: Al-Furqon : 48)
“Air Hujan Berkah, Air sumber Kehidupandi Bumi.” (Arif Rahman)